MALANG – Begitu resmi direkrut, para Tenaga Pendukung Operasional Kegiatan (TPOK) Badan Pelayanan Pajak Daerah (BP2D) Tahun Anggaran 2019 dituntut cepat beradaptasi dengan pola kerja di OPD eks Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) tersebut.
Guna meningkatkan semangat, solidaritas dan kekompakan, supaya jiwa dan raganya lebih sigap dalam mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat, sebanyak 76 TPOK BP2D mendapat gemblengan mental dan fisik semi-militer pada Jumat (1/2) pagi. Pembinaan dipimpin instruktur dari anggota Satuan Brimob Polda Jatim.
“Yang perlu kalian perhatikan adalah soal disiplin kerja. Tak kalah pentingnya menjunjung prinsip loyalitas kepada pimpinan dan organisasi. Itu yang harus ditanamkan dalam diri sebagai bentuk komitmen dan tanggungjawab,” seru sang instruktur, Ipda Ketut Suarsa kepada para TPOK.
Hal itu diamini langsung oleh Kepala BP2D Kota Malang, Ir H Ade Herawanto MT.
“Melalui kegiatan bina fisik dan mental yang dihelat secara rutin dan berkala ini, diharapkan semakin memupuk kedisiplinan, solidaritas, kekompakan dan kesigapan seluruh petugas pajak daerah,” ungkapnya.
Bukan tanpa alasan bila para petugas TPOK BP2D mendapat gemblengan seperti ini.
“Karena petugas pajak daerah yang menjadi ujung tombak pelayanan prima kepada masyarakat dituntut memiliki etos kerja tinggi di samping tentunya kapabilitas dan kualitas SDM yang mumpuni. Bukan hanya TPOK nya saja, tapi juga seluruh ASN,” ujar Sam Ade d’Kross, sapaan akrabnya.
Maklum saja, target BP2D makin tahun juga semakin bertambah. Jika pada 2018 lalu target awal di angka Rp 375 Milyar, kini target naik menjadi Rp 501 Milyar lebih. Bahkan proyeksi bisa mencapai Rp 1 Triliun pada tahun 2023 mendatang.
“Ini karena tuntutan tugas dan target di tahun 2019 yang semakin berat, maka formasi kami juga harus semakin solid dengan didukung SDM TPOK yang handal agar bisa semakin berlari kencang,” sambung Sam Ade.
Mantan Kabag Humas Setda Kota Malang ini menambahkan, bahwa melalui kegiatan ini juga sekaligus menempa loyalitas TPOK Petugas Pajak kepada Pemerintah Kota Malang dan NKRI, serta agar mereka mengetahui dasar-dasar kedisiplinan dan peraturan pemerintah umum.
“Karena mereka sebagai TPOK saat diangkat sebagai pegawai BP2D kan tidak disumpah seperti ASN,” tandas pria yang juga dikenal sebagai musisi dan tokoh Aremania ini.
Sebelumnya, BP2D juga sudah membuat gebrakan dengan menggelar Tes Kompetensi Petugas Pajak Daerah yang diikuti seluruh staf ASN.
Ini dilakukan demi memacu kinerja dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), serta dalam rangka penyesuaian kuantitas pegawai. Hal tersebut seiring kebijakan restrukturisasi organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Malang yang rencananya dilakukan pada tahun anggaran 2019 ini.
Ade menegaskan, tes kompetensi bagi ASN maupun rekrutmen TPOK dilakukan secara ketat untuk memastikan seluruh petugas pajak memiliki pemahaman menyeluruh tentang tugas dan fungsinya.
“Ini gebrakan baru kami di tahun 2019 dan memang menjadi prioritas karena merupakan implementasi dari lelang kinerja yang telah disampaikan ke Bapak Walikota, beberapa waktu lalu,” tutur penghoby olahraga ekstrem ini.
Sementara itu, selain pembinaan fisik dan mental bagi TPOK dan ASN petugas pajak daerah yang dilakukan secara rutin dan berkala, BP2D juga memiliki agenda ekstra lain seperti pengajian, qataman Quran, arisan umroh, outbond serta pelatihan perpajakan & peningkatan kapasitas petugas pajak melalui bimtek.
Bahkan guna mendukung kebugaran para petugas pajak yangmana dituntut selalu memiliki fisik prima dan konsentrasi penuh dalam menjalankan tugasnya, para petugas pajak bisa melatih diri di gym khusus yang sudah disediakan.
Pusat kebugaran alias fitness centre Petugas Pajak Daerah sedianya diresmikan langsung oleh Walikota Malang, Drs H Sutiaji pada Minggu (3/2) pagi di halaman belakang Kantor Terpadu.