MALANG- Ada yang berbeda saat Badan Pelayanan Pajak Daerah (BP2D) membuka stand pelayanan di mall, Rabu (15/3) siang. Jika biasanya SKPD eks Dispenda itu membuka pelayanan rutin setiap tanggal 15 di area dalam pusat perbelanjaan, tak demikian halnya pada pelayanan kali ini.
Seperti terlihat di Malang Town Square (Matos), tampak masyarakat berbondong-bondong datang dan memadati pelataran luar mall di kawasan Jalan Veteran tersebut. Ini lantaran keberadaan mobil pelayanan pajak daerah di lokasi.
Masyarakat yang ingin membayar beberapa jenis pajak daerah pun cukup mendatangi petugas yang berjaga di mobil ‘Tax Online’ itu untuk memenuhi kewajibannya, misalkan saja pembayaran Pajak Restoran, Pajak Hotel hingga Pajak Reklame.
Kepala BP2D Kota Malang, Ir H Ade Herawanto MT, menegaskan kehadiran mobil pelayanan pajak daerah di sentra perbelanjaan merupakan salah satu upaya jemput bola guna mendukung program-program inovatif yang telah dijalankan sejauh ini.
“Kami ingin lakukan kerja efektif dan efisien melalui sistem jemput bola ini, sekaligus memberikan layanan ekstra bagi masyarakat, utamanya para Wajib Pajak sehingga mereka bisa langsung membayar kewajiban pajak di lokasi,” seru Sam Ade d’Kross, sapaan akrab pria yang pernah menjabat Kabag Humas Pemkot Malang ini.
Begitu resmi dioperasikan setelah dilaunching oleh Walikota Malang, HM Anton pada 16 Januari lalu, mobil ‘Tax Online’ ini mempunyai fungsi bukan hanya sebagai tempat pembayaran pajak daerah, tapi juga berperan sebagai ujung tombak suluh penerang terkait perpajakan daerah.
Masyarakat yang ingin mendapatkan edukasi singkat terkait perpajakan daerah bisa menyimak video yang diputar di mobil multifungsi tersebut, sembari mendapat penjelasan terperinci dari petugas.
Bahkan warga boleh mengajukan agar mobil yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas hiburan seperti karaoke itu hadir di kampung atau di lingkungan tempat tinggalnya saat ada kegiatan warga. Dengan begitu, dalam satu kesempatan warga bisa mendapatkan kemudahan fasilitas membayar pajak on the spot, edukasi perpajakan daerah serta sambil menikmati fasilitas hiburan gratis.
“Hal ini lebih fleksibel dan sejalan dengan komitmen Abah Anton (Walikota HM Anton, red) yang ingin selalu dekat serta berada di tengah masyarakatnya melalui program blusukan,” beber Ade.
Sementara itu, pada kesempatan pelayanan di Matos berhasil terkumpul Rp 21.868.586 dari 27 WP Restoran.